Kamis, 23 Januari 2014

ku menangis

saat kau tak ada didekatku
saat kau jauh dariku
saat kau melupakanku

ku harus bagaimana?
kenapa kau pergi?
apakah kau lupa denganku?

tak apa....
aku akan tetep disini
aku akan tetep menantimu
ku tahu suatu saat pasti kau kan membutuhkan ku

aku tankan marah
ku kan memaafkan mu
tetapi jangan kau ulangi kesalahan yang sama
karna ku tahu apapun yang kau lakukan

cerpen


Pengalaman ku

Sang surya mulai memancarkan cahayanya kemuka bumi, ku mulai hari-hariku seperti biasa, berangkat sekolah bersama ayahku dengan mengendari sepeda motor. Cicicuit suara burung yang berkicau menuju persawahan untuk mencari makan, soh soh suara para petani yang sedang mengusir burung-burung yang memakan padi mereka, ku terus berjalan walaupun jalan yang ku lalui tak begitu bagus.
    Setiap hari ku lewati jembatan warna oren yang setiap aku lewat pasti susah banyak orang yang sedang sibuk dibawah jembatan itu mereka sibuk sendiri-sendiri ada yang sedang merenang membawa ban dan ban itu berisi batu-batu besar, dan ada juga yang membawa bakul yang perisi pasir. apakah mereka tidak merasa kedinginan pagi-pagi begini sudah berada disungai. Aku terus berjan dan aku melihan seorang bapak-bapak yang sedang duduk diujung jembatan yang membawa bakut dan ban besar, kasian bapak itu,aku menaruh iba pada bapak itu dan ku menyuh ayahku untuk berhenti sejenak, dan ku turun dari motor ayah ku dan ku hampiri bapak itu kenapa bapak itu duduk ditepian jembatan sendirian.
“permisi pak! Bapak ini sedang apa kok duduk disini?” tanya ku
“ ya bapak sedang istirahan sebentar nak, bapak kecapekan.” kata bapak itu
“la emangnya bapak ini habis ngapain dan kenpa bapak ini membawa ban dan wakul ini pak ? ” tanya ku
“ini nak bapak habis cari batu dan pasir.”jawab bpak itu
“la pasir dan batu itu untuk apa ? ”tanya ku
“ya nanti pasir dan batu itu ditaroh di truk-truk beras nanti dijual untuk bahan bangunan ” jawab bapak itu
aku penasaran bapak ini berangkat dari rumahnya jam berapak kok jam segini sudah isirahat ku bertanya penuh dengan penasaran.
“setiap bapak mencari batu dan pasir ini, bapak berangkat dari rumah jam berapa ? ”
“bapak berangkat dari rumah jam 5. ” jawab bapak itu
          Aku mendengar bahwa bapak ini berangkan kerja jam 5 pagi, terkadang aku saja jam 5 baru saja bangun tidur, aku begitu kasian melihat bapak ini harus bekerj keras untuk menghidupi keluarganya, memang dizaman sekarang jika tidak memiliki ijaza yang tinggi sulit untuk mencari pekerjaan, padahal tak seberapa hasil yang bapak ini dapat dari pekerjaan ini dan bekerja disungai itu juga butuh sebuh pengorbanan yang begitu besar apa lagi disaat musim penghujan pasti air sungai ini akan meluap dan begitu deras pasti sulit untuk mencari pasir dan batu, air disungai itu pasti airnya akan keruh.
‘’pak, kalau habis saat musim penghujan apakah bapak masih mencari pasir dan batu disunai ? tanya ku.
" ya tidak nak soalnya sungai disini kalau musim penghujan sangat deras, paling bapak cari kerja sampingan dan pergi kekebun, ya untuk tambah-tambah penghasila nak, bapak pengen nantinya anak-anak bapak tidak seperti bapak ini kerjanya masih serabutan" jawab bapak itu
"saya mantu doa ya pak semoga dari kerja keras bapak ini bisa membuahkan hasil yang lebih baik, dan keinginan bapak bisa tercapai" kata ku
"terimakasih ya nak" kata bapak itu
aku meliri pada jam tangan ku ternyata jam sudah menunjuk jam 06:30 dan aku buru-buru bergegas untuk meminta izin pada bapak itu.
" iya pak, saya minta ijin mau berangkat sekolah dulu " kata ku.
"iya nak hati-hati, belajarlah dengan giat biar bisa membanggakan orangtua m" kata bapak itu.
          Dan aku melemparkan senyum pada bapak itu, aku begitu terharu mendengarkan cerita bapak itu, aku sangat bersyukur karena hidupku lebih baik dari bapak itu. aku meneruskan perjalana ku kesekolah.