Minggu, 15 Juni 2014

monolog

aku tak mampu bertanya
pada sunyi malam kala
fajar mulai mengintip celah hari
apakah memang rasa ini
harus ku pendam
dan ku  kunci rapat
dalam peti pedih hati
karena kau telah memilih
dan itu bukan aku
ya, itu memang bukan aku yang kau pilih
aku akan bahagia jika kau bahagia
dan hanya aku yang tahu perasaan ini

Rabu, 02 April 2014

puisi

SAHABAT

aku kan setia berada disisimu
aku kan setia mendengarkan cerita mu
aku kan setia berada disamping mu
aku kan setia dalam susah maupun senang

tetapi kenapa kau terkadang meninggalkan ku
saat ku bisa lebih dari mu
kau serasa tersaing oleh ku
apakah ku salah?

jika aku ingin bisa lebih dari mu
jika aku ingin bahagia dengan orang lain
tetapi kenapa kau tak suka?
tetapi kenapa kau selalu menyibir dibelakangku?

Analisis Tanah Surga Katanya



TANAH SURGA KATANYA

ANALISIS:
ü Tema: Perjuangan seorang anak yang bekerja                keras untuk sang kakek.
ü Ringkasan cerita:
        Seorang kakek dan 2 cucunya yang sudah ditinggal ayahnya keMalaysia dan ibu dan neneknya yang sudah meninggal, yang tinggal didaerah terpencil yang berada diperbatasan antara Indonesia dan Malaysia yang tepatnya berada di Kalimantan Barat. Desa yang masih begitu terbelaka, dan  sedikit  anak-anak mau bersekolah dengan serbakekurangan dan mereka lebih membantu orang tuanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sulitnya trasportasi mereka susah untuk berpergian kedaerah kota hanya kapal kecil yang mereka kendarai untuk pergikekota melewati rawa-rawa.
          Siang harinya ayahnya pulang dari Malaysia untuk mengajak kakek dan 2 anaknya itu, tetapi sang kakek tidak mau meninggalkan tanah kelahirannya yang dulu ia bela dari penjajah Malaysia hingga dengan taruhan  nyawanya, dan Salmanpun tak mau ikut ayahnya pergi kenegri sebrang dan meninggalkan kakeknya sendiri. Setiap hari salman diceritakan perjuangan kakeknya saat melawan Malaysia, tiba-tiba penyakit kakek itu kambuh dan salman lari dengan sekuat tenaganya untuk pergi kerumah pak dusun untuk mencari bantuan dan untungnya ada dokter baru, syukurnya kakeknya salman masih tertolong tetapi penyakit kakeknya itu harus cepat-cepat dibawa kerumah sakit. Salman berpikir untuk mengumpulkan uang untuk membawa kakeknya kerumah sakit dan biayanya itu sangat mahal dan akhirnya salman bekerja keras hingga keMalaysia untuk mencari uang dan hingga beberapa hari ia juga meninggalkan sekolahnya. Saat ia pulang habis menjual barang dagangannya ia melewati seorang pedagang dari malaysia yang menggunakan bendera merah putih untuk kain alas dagangannya Salman awnalnya tidak terima tetap ia harus bagaimana lagi dan salman memutuskan untuk pergi dan tiba-tiba ia melihat gelembung dan ia ingat bahwa adeknya suka meniup gelembung, salaman mencari sumbergelenbung itu awalnya salman sangat gembira karena ia bisa menemukan orng yang meniup gelembung itu dan orang yang sedang meniup gelembung itu seperti adeknya setelah salman panggil ternyata salah orang, salman meneruskan perjalanannya untuk pulang, ia mendengar suara yang memanggil seperti suara adiknya salina dan ia menoleh ternyata benar itu adiknya dan salina mengajak abangnya untuk menemui ayahnya dan salina juga memberi tahu salman ibu barunya.
          Saat malam hari salman membuatkan minuman untuk kakeknya ia melihat kakeknya solat memakai alas tempat tidurnya karena sarung yang biasa dipakai untuk solat ternya ta sudah sobek, salman berpikir untuk mengurangi tabungannya untuk membelikan kakeknya sarung, keesokan harinya ia seperti biasa ia pergi keMalaysia untuk menjual barang dagangannya dan ia juga membeli 2 sarung tiba-tiba ia melihat orang yang membawa bendera merah putih ia mengejar orang tersebut dan menukar dendera itu dengan salh satu sarung yang baru ia beli, salman berasa bangga bisa membawa bendera itu dan ia berlari pulang dan mengibarkan bendera itu. Malam harinya kakeknya penyakitnya tambah parah dan salman mencari dokter anwar untuk menolong kakeknya dan dokter mengatakan dahwa kakek salman harus dibawa kerumah sakit tetapi kata ibu astuti klo malam-malam tidak ada kapal yang berkerja, dan keesokan harinya kakek salman dibawa kerumah sakit bersama dokter anwar dan ibu guru astuti, sudah ipertengahan perjalanan kakek salman sudah tidak kuat dan berpesan kepada salman dalam keadaan apapun tetaplah membela bangsa indonesia, dan kakek salman langsung meninggal dan saat salman memberi tahu ayahnya di malaysia ternya ayahnya sedang gembira karena pertandingan sepak bola antara indonesia dan malaysia dimenangkan oleh malaysia tetapi salman tetap menangis dan salman berteriak bahwa kakeknya meninngal dan ayah salman diam dan merenung dengan rasa bersalah karena telah meninggalkan ayahnya sendiri.

ü Nilai-nilai yang terdapat dalam film tersebut:
·        Nilai Sosial         : dalam film tersebut masih ada solidaritas yang tinggi dan saling membantu sama lain antar penduduk.
·        Nilai moral         : dalam film tersebut  seorang kakek yang tetap ingin berada didaerah yang terbelaka dan tidak mau pindah didaerah yang telah menjajah bangsanya sendiri.

ü Watak tokoh:
o   Salman               : mau berusaha, tidak gampang menyerah, rela berkorban, bekerja keras
o   Salina                  : baik,
o   Kakek                  : penuh rasa perjuangan
o   Ayah                             : pengen hidup enak
o   Pak gani             : baik,
o   Dokter anwar    : baik, suka menolong
o   Ibu guru astuti  : baik, suka menolong
o   Liza                      : baik, usil

ü Kesan        :Dalam film itu sangat menarik dan bisa menjadi semangat bagi semua orang untuk lebih mencintai bangsa Indonesia.
Amanat     : Janganlah meninggalkan bangsa sindiri walaupun bagaimanapun itu keadaannya, walaupun ada bangsa yang lebih baik dan lebih makmur janganlah mengorbankan bangsa sendiri belum tentu hidup dinegara orang akan lebih bahagia.

Kamis, 23 Januari 2014

ku menangis

saat kau tak ada didekatku
saat kau jauh dariku
saat kau melupakanku

ku harus bagaimana?
kenapa kau pergi?
apakah kau lupa denganku?

tak apa....
aku akan tetep disini
aku akan tetep menantimu
ku tahu suatu saat pasti kau kan membutuhkan ku

aku tankan marah
ku kan memaafkan mu
tetapi jangan kau ulangi kesalahan yang sama
karna ku tahu apapun yang kau lakukan

cerpen


Pengalaman ku

Sang surya mulai memancarkan cahayanya kemuka bumi, ku mulai hari-hariku seperti biasa, berangkat sekolah bersama ayahku dengan mengendari sepeda motor. Cicicuit suara burung yang berkicau menuju persawahan untuk mencari makan, soh soh suara para petani yang sedang mengusir burung-burung yang memakan padi mereka, ku terus berjalan walaupun jalan yang ku lalui tak begitu bagus.
    Setiap hari ku lewati jembatan warna oren yang setiap aku lewat pasti susah banyak orang yang sedang sibuk dibawah jembatan itu mereka sibuk sendiri-sendiri ada yang sedang merenang membawa ban dan ban itu berisi batu-batu besar, dan ada juga yang membawa bakul yang perisi pasir. apakah mereka tidak merasa kedinginan pagi-pagi begini sudah berada disungai. Aku terus berjan dan aku melihan seorang bapak-bapak yang sedang duduk diujung jembatan yang membawa bakut dan ban besar, kasian bapak itu,aku menaruh iba pada bapak itu dan ku menyuh ayahku untuk berhenti sejenak, dan ku turun dari motor ayah ku dan ku hampiri bapak itu kenapa bapak itu duduk ditepian jembatan sendirian.
“permisi pak! Bapak ini sedang apa kok duduk disini?” tanya ku
“ ya bapak sedang istirahan sebentar nak, bapak kecapekan.” kata bapak itu
“la emangnya bapak ini habis ngapain dan kenpa bapak ini membawa ban dan wakul ini pak ? ” tanya ku
“ini nak bapak habis cari batu dan pasir.”jawab bpak itu
“la pasir dan batu itu untuk apa ? ”tanya ku
“ya nanti pasir dan batu itu ditaroh di truk-truk beras nanti dijual untuk bahan bangunan ” jawab bapak itu
aku penasaran bapak ini berangkat dari rumahnya jam berapak kok jam segini sudah isirahat ku bertanya penuh dengan penasaran.
“setiap bapak mencari batu dan pasir ini, bapak berangkat dari rumah jam berapa ? ”
“bapak berangkat dari rumah jam 5. ” jawab bapak itu
          Aku mendengar bahwa bapak ini berangkan kerja jam 5 pagi, terkadang aku saja jam 5 baru saja bangun tidur, aku begitu kasian melihat bapak ini harus bekerj keras untuk menghidupi keluarganya, memang dizaman sekarang jika tidak memiliki ijaza yang tinggi sulit untuk mencari pekerjaan, padahal tak seberapa hasil yang bapak ini dapat dari pekerjaan ini dan bekerja disungai itu juga butuh sebuh pengorbanan yang begitu besar apa lagi disaat musim penghujan pasti air sungai ini akan meluap dan begitu deras pasti sulit untuk mencari pasir dan batu, air disungai itu pasti airnya akan keruh.
‘’pak, kalau habis saat musim penghujan apakah bapak masih mencari pasir dan batu disunai ? tanya ku.
" ya tidak nak soalnya sungai disini kalau musim penghujan sangat deras, paling bapak cari kerja sampingan dan pergi kekebun, ya untuk tambah-tambah penghasila nak, bapak pengen nantinya anak-anak bapak tidak seperti bapak ini kerjanya masih serabutan" jawab bapak itu
"saya mantu doa ya pak semoga dari kerja keras bapak ini bisa membuahkan hasil yang lebih baik, dan keinginan bapak bisa tercapai" kata ku
"terimakasih ya nak" kata bapak itu
aku meliri pada jam tangan ku ternyata jam sudah menunjuk jam 06:30 dan aku buru-buru bergegas untuk meminta izin pada bapak itu.
" iya pak, saya minta ijin mau berangkat sekolah dulu " kata ku.
"iya nak hati-hati, belajarlah dengan giat biar bisa membanggakan orangtua m" kata bapak itu.
          Dan aku melemparkan senyum pada bapak itu, aku begitu terharu mendengarkan cerita bapak itu, aku sangat bersyukur karena hidupku lebih baik dari bapak itu. aku meneruskan perjalana ku kesekolah.