Kamis, 21 November 2013

cerpen

DIA YANG MALANG

Aku berdiri dibawah pohon besar yang rindang disamping curuk, aku menatap sang surya yang mulai menyinari bumi, awan yang putih mehiyasi langit,angin yang berhembus pelan-pelan yang begitu sejuk. Aku berjalan disekitar curuk dan aku duduk disebuh batu besar sambil nunggu teman-teman ku datang. Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang yang sedang berbicara dan aku pun menoleh, seorang gadis yang sedang berjalan bersama anak kecil kira-kira berumur 4 tahun yang digendongnya dipinggang tanpa selendang disebelah kiri dan punggung gadis itu menggendong sebuah wakul dengan selendang berwarna hitam dan dikepalanya memakai caping. Anak kecil itu pakaiannya sangat kekecilan dan sudah terlihat kusam. Jarak antara aku dan gadis itu semakin dekat, aku berfikir sepertinya aku mengenal gadis itu wajahnya tak begitu asing dimata ku, setelah gadis itu melewati ku dan aku mengingat satu nama rosa yah gadis itu seperti rosa teman SD ku dulu, aku pun bangkit dari dududk ku dan aku berlari mengejar gadis itu “rosa” teriak ku, dan gadis itu pun berhenti dan menoleh kearah ku, dengan nafas terngah-ngah aku berkata “kamu rosa kan?”.
“iya aku rosa, kamu aisah kan. Apa kabar ais, kita sudah lama sekali tidak ketemu” jawbnya denag terkejut.
“alhamdulilah aku baik-baik saja, dan kamu bagaimana kabarnya?, dan adek ini siapa?” Tanya ku dengan heran.
“aku juga baik-baik sja kok, ini anak ku is” jawabnya dengan malu.
“oh ya, kapan kamu nikah ros?” Tanya ku dengan penuh heran.
“sudah lama kok ais sudah empat tahun lebih” jawabnya
“kok kamu nggak ngabarin aku ros?” tanya ku dengan desakan.
Rosa hanya diam saja seperti ada yang disembunyikan dari ku.
“kok kamu dim sih ros kita temen kan cerita dong ros sama aku mungkin aku bisa ngasih solusi atau bantuan buat kamu” kata ku.
Rosa menurunkan anaknya”iya  ais kita memang teman  tetapi aku saat itu malu ingin mengasih kabar ketemen-temen terutama kamu” jawabnya.
“ kenapa harus malu ros ini kan seseuatu yang mengembirakan” kata ku.
”iya tapi aku bener-bener menyesal, kenapa dulu aku tidak percaya dengan kata-kata orang tua ku, aku sudah dilarang untuk pacaran tapi aku nekat pacaran ini lah akibat dari aku melawan kata-kata orang tau ku” kata rosa penuh dengan penyesalan.
” Sabar ya ros jangan sesali apapun yang sudah terjadi ambil saja hikmahnya” kata ku.
” Iya makasih ya ais” kata rosa
.” Ngomong-ngomong kamu sama anak kamu mau kemana ya” Tanya  ku.
”aku mau kekebun is” jawab rosa.
” La suami kamu mana kok gak ikut?” Tanya ku.
 “suami ku kalo jam segini masih tidur dia orangnya males banget tidak mau bekerja paling kerjaannya cumin nongkrong di warung” jawabnya.
“ la terus siapa yang membiyayai hidu kamu dan anak kamu ros?” tanya ku.
“ ya aku sendiri ais orang tua ku sudah tidak mau membantu aku lagi garak-garak dulu suami ku pernah marah-marah sama orang tua ku karena orang tua ku menyuruh suami ku untuk mencari pekerjaan dan suami ku tidak mau”  jawab rosa.
” Oh begitu to. Nasib mu begitu tidak mengenakan yang sabar ya menghadapi semuaa ini semoga suami mu segera mendapat hidayah dari yang maha kuasa. La terus mertua mu gimana ros?” kata ku.
“mertua ku sebenarnya tidak setuju hubungan ku dengan suami ku dulu mertua ku menyuruh aku untuk menggugurkan kandungan ku tetapi aku tidak mau karena takut dan mereka terpaksa menerima ku menjadi mantunya.” Jawab rosa dengan linangan air mata.
“ ya allah, yang sabar ya ros. Jahat banget ya mertua mu itu, jadi kamu disini banting tulang sendiri?” kata ku.
”iya  ais, beginilh nasib ku sudah tidak ada yang pengertian dengan ku” jawabnya dengan penuh penyesalan.
“sudah lah ros gak usah seperti itu, kalau boleh tahu kamu membiyayai hidup kamu dari mana?” Tanya ku.
”ya aku membiyayai hidup ku dan anak ku dari kebun warisan dari mbah ku” jawabnya.
”oh yang semangat ya ros semoga keluarga kamu dan keluarga suami kamu cepat sadat ya” kata ku.
”iya ais, ya udah dulu ya aku mau nglanjutin perjalanan ku ,dulu entar keburu siang” kata rosa.

” Iya ros hati-hati ya” kata ku. Rosa langsung menggendong anaknya lagi dan tersenyum pada ku lalu dia pergi melanjutkan perjalanannya.

Kamis, 07 November 2013

puisi rindu


KERINDUAN

Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu

Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandangi wajah indahmu

Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu

Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta terpendamku
Engkau rinduku, rindu tak bertuanku.

Selasa, 29 Oktober 2013

cerpen


Dimanakah Evita

Sinar sang surya yang mulai menyinar bumi, awan yang putih menghiasi langit, bel pun berbunyi tanta istirahat pertama dimulai ayah evita datang kesekolah dengan mobil mewahnya yang berwarna hitam mengkit, ayah evita menunggu digerbang sekolah menuggu evita keluar. Tiba- tiba ayah evita mendenar suara dari sebelah kanannya yang bertanya kepadanya ”ada yang bias saya bantu pak?” kata penjaga sekolah.
”oh, tidak pak saya hanya menunggu evita”. Kata ayah evita.
“ loh kok jam segini bapak menjemput evita?” kata penjaga sekolah dengan heran.
“iya pak soalnya ada keperluan keluarag” kata ayah evita. Beberapa menit kemudian evita datang dan melempar senyum pada penjaga sekolah dan evita langsung masuk kedalam mobil dan ayah evita berpamitan dengan penjaga sekolah untuk pamit pulang. setelah acara dirumah evita selesai sekitar habis magrib rian pacar evita datang kerumah evita untuk mengajak evita pargi jalan-jalan, rian meminta ijin kepada orang tua evita mereka ingin pergi menonton film kesukaan mereka setelah filmnya selesai evita merasa lapar. “yan yuk makan bentar aku laper banget ni dari tadi aku belum makan” kata evita.
“oh ya udah yuk kita makan dulu, la mau makan dimana?” kata rian.
”ketempat biasa kita makan aja” kata evita.
”oke deh” kata rian. Mereka pergi ketenpat makan, setelah mereka selesai makan rian mengantar evita puang setelah sampai dirumah evita rian mengantar evita sampai depan pintu dan pembantu evita membukakan pintu dan rian berpamitan untuk pulang dan evita masuk kedalam rumah.
” evita makan dulu” kata ibu evita sambil menghampiri evita.
“nggak ah aku udah makan tadi sama rian”. Kata evita.
“oh ya  udah kalo gitu sekarang kamu masuk kekamar terus bersih-bersih kalo udah langsu istirahat ya”. Kata ibu evita.
” Siap deh mah”. Kata evita. Setelah itu evita masuk kekamar langsung mandi setelah itu evita belajar sebentar untuk mempersiapkan pelajaran besok pagi, setelah selesai belajar evita istirahat.

Keesokan harinya
Seperti biasa evita bersiap-siap berangkat sekolah. Tetapi pagi itu ayah evita tidak bisa mengantar evita berangkat kesekolah seperti biasa karena ayah evita sudah berangkat pagi-pagi karena ada acara dikantornya. Jadi evita memutuskan untuk berangkat sendiri dengan jalan kaki karena jarak rumah kesekolah tidak terlalu jauh. Saat diperjalan evita sambil berfikir untuk menjauhi rian karena evita tidak mau musuhan dan tidak mau cari masalah dengan dias, walaupun evita tidak mau kehilangan rian, tetapi demi sahabat evita rela meninggalkan rian untuk dias. Sekitar 20 menit evita sampai disekolahan dan berbincang-bincang denag teman sebangku evita yaitu mitta mereka saling bercerita tentang kejadian kemarin yang dialami evita. Saat evita bercerita dengan mitta, dias dan elisa melihat evita dengan tatapan yang tidak biasa, dan evita pun menganggapnya biasa evita berfikir mungkin dias masih marah dengan kejadian 2 hari yang lalu yang dia belum terima kalo aku jadian sama rian. Bel pun berbunyi dan tandanya pelajaran dimulai, beberapa menit kemudian pak didik guru sastra indonesia masuk kekelas dan pelajaran dimulai, jam demi jam terlewati dan waktunya istirahat, evita selalu menghabiskan waktu istirahat keperpuastakaan untuk membaca buku-buku. Sedangkan dias dan elisa pergi kekantin tempat biasa mereka menggosip dan sambil makan dan dias bercerita kepada elisa tentang rasa bencinya kepada evita.
”eh el aku punya ide bagus ni”. Kata dias.
“apa yas?”. Kata elisa.
”sini aku bisikin”. Kata dias. Setelah itu mereka merencanakan tahap-tahap ide dias agar berjalan dengan baik dan tidak ada yang mengehai. Bel pun berbunyi tanda istirahat selesai dan mulailah pelajan, setelah semua pelajaran selesai dan waktunya pulang, semua murid keluar kelas dan tinggalah evita, dias, dan elisa. saat evita membereskan buku-bukunya dias keluar kelas dan elia menghampiri evita.
”evita yuk ikut aku” kata elisa.
”kemana?” kata eviTa dengan heran.
”dias pengen ngomong sesuatu sama kamu, katanya sih mau minta maaf gitu” kata elisa. “iya bentar aku tak ambil tas dulu” kata evita dengan senang.
”alah gak usah tu udah ditunggu sama dias soalnya dias lagi sibuk jadi gak banyak waktu mendingan buruan” kata elisa dengan buru-buru.
Dan evta pun pergi mengikuti elisa tanpa membawa tasnya menuju parkiran dan elisa menyuruh evita masuk mobil punyanya dias yang berwarna merah dan elisapun ikut masuk kemobil dan menutup mata evita denang diam-diam dari belakang dan mengikat tangan evita, kemudian dias menyetir mobilnya dan evita terkejut dan evita berusaha ingin melepaskan ikatan tali itu dan berusaha ingin meminta tolong tetapi tidak  bisa karena ikatan itu sangatlah kuat, karena evita membontang-bantingkan badanya dan elisa tidak kuat menahan evita jadi elisa membius evita setelah evita pingsan elisa dan dias tertawa dengan puas karena mereka berasil menculik evita. Setelah mereka sampai dirumah dias mereka membawa evita masuk dan mengurung evita digudang rumah dias yang berada disebelah kamar pembantunya, setelah rencananya berasil elisa dan dias pergi makan-makan direstoran cina tempat vaforit mereka.
”aduh aku seneng banget deh el pokoknya kita makan-makan sepuasnya hari ini karena rencana kita berasil.” Kata dias dengan senang.
”he’em yas, biar tahu rasa tu sih evita” kata elisa.
Setelah mereka selesai makan mereka pulang kerumah masing-masing. Ibu evita sedang bingung sampai magrib evitapun belum pulang ibu elisa sangat delisah hp evita ditelfon tidak ada jawaban dan ibu evita memutuskan untuk tefin teman-teman evita tetapi tidak ada yang tahu dimana evita. Sekitar jam 9 malam ayah evita pulang dari kantornya dan ibu evita menceritakan kalo evita belum pulang, ayah evita juga panik tidak seperti biasanya evita seperti ini dan ayah evita memutuskan jika sampai besok siang evita tidak pulang mereka akan melaporkan kepolisi atas hilangnya evita.
Keesokan harinya evita sadar dan evita menangis”ya allah kenapa dias sama elisa tega sama aku, aku kira mereka bener-bener pengen minta maaf sama aku tapi kok malah ngurung aku digudang” kata evita dengan hati yang sangat kecewa.
Ibu evita semakin cemas tidak ada kabar tentang evita dan orang tau evita langsung pergi kekantor polisi dan melaporkan bahwa anak mereka yang bernama evita hilang. Seteh dari kantor polisi orang tua dan beberapa polisi datang kesekolahan evita untuk menyelidiki hilangnya evita. Saat itu dias dan elisa gugup dan takut ”aduh gimana ni yas?”kata elisa dengan ketakutan.
”alah tinggal kita biasa aja biar mereka gak gak tahu” kata dias dengan santai.
polisi sedang mencari data-data dan mencari informasi terakhir evita disekolahan. Sedangkan orang tua evita sedang bertanya kepada teman-teman evita dikelas apakah evita punya masalah disekolahan.

Keesokan harinya
polisi mengidentifikasi hilangnya evita satu persatu oran yang dekat dengan evita di introgasi oleh polisi. Termasuk teman-teman evita dan juga dias dan elisa  tetapi dari data-data itu tidak ada yang tahu dimana evita berada.
Sore itu awannya mendung tanda hujan akan segera tiba mita yang baru saja selesai mengikuti estrakulikuler dia buru-buru menuju pakiran tiba-tiba dia mendengar suara dari balik tembok perbincangan itu antara dias dan elisa saat itu mita merekam bembicaraan mereka,
”aduh yas tadi aku agak takut saat ditanya sama polisi-polisi itu, untungnya gak ketahuan.”kata elisa dengan suara lega.
”ya bener tu, mereka gak bakalan nemuin evita dan meraka juga gak tahu kalau kita yang ngumpetin evita” kata dyas dengan senang.
Setelah itu mita buru-buru menuju tempat parker untuk mengambil motornya dan mita pergi kerumah rian untuk member tahu tentang video itu. Setelah sampai dirumh rian, mita memberikan video itu kepada rian, setelah rian mendengar video itu rian dan mita langsung pergi kerumah evita dan memberi tahu  kepada kedua orang tua evita bahwa yang menyembunyikan evita adalah dyan dan elisa. Setelah mereka tahu keesokan harinya orang tua evita membawa video itu kekantor polisi sebagai barang bukti dan orang tua evita dan polisi kesekolahan evita untuk mencari dyas dan elisa agar mereka memberi tahu dimana evita berada. Tetapi dyas dan elisa tidak mengakui bahwa mereka yang menyembunyikan  evita,dan akhirnya polisi memutarkan video yang telah direkam oleh mita setelah mereka mendenar rekaman itu mereka mengaku bahwa mereka yang menyembunyikan evita karena dyas tidak terima kalau rian jadian sama evita. Stelah itu dyas dan evita mengajak polisi dan orang tua evita menuju rumah dyas untuk menemui evita, orang tua evita sangat senang karena mereka sekarang bisa bertemu dengan evita lagi. Dan akhirnya dyas dan eisa dipenjara. Sekarang evita bisa bersekolah lagi dengan tenang.


THE END

Rabu, 23 Oktober 2013

'CINTA IBARAT GEMPA'

Ketika cinta datang..
Ia akan menggetarkan seluruh isi hati ..
Membuat hati tak menentu ..

Namun..
Ketika cinta itu lenyap ..
Yang kan tersisa ..
Hanyalah deraian air mata ..
Dan puing” cinta yang hancur berkeping-keping ..

Cinta..
Ajarkan aku Keihlasan..
Ajarkan aku bagaimana Menerima..
Dan ajarikan aku tentang kelapangan dada..

Jika dia menjadi milikku..
dan jika ia pergi dariku..
Izinkan aku mampu menahan diriku..
tidak ataupun lebih dari sekarang..